Sesi Kelas Belajar Ilmu Sosial pada 12 Oktober lalu, membahas mengenai “Struktur, Institusi dan Perlawanan Gerakan Sosial.”
Sesi diskusi berlangsung dengan mendalami pertanyaan-pertanyaan:
- Bagaimana negara menghambat sekaligus memberikan peluang untuk perlawanan terhadap kemunduran demokrasi
- Bagaimana kemunduran demokrasi dan stagnasi demokrasi membentuk perlawanan berbeda dari gerakan sosial?
- Bagaimana gerakan sosial menggunakan negara untuk melawan kemunduran demokrasi?
Dr. Yoes Kenawas menyampaikan bahwa dikarenakan jangkauan negara tidak sama di setiap daerah, hal ini menyebabkan variasi peluang untuk democratic backsliding.
Lalu, apakah democratic backsliding dapat diberhentikan melalui koalisi dengan aparat lokal?
Dr. Muhammad Fajar menyatakan bahwa, melalui studinya ia menemukan saat ini ada kecenderungan untuk mengalihkan perjuangan dari level nasional ke level daerah. Advokasi di daerah mendapat tanggapan yang lebih baik dari pemerintah daerah, walaupun secara institusional pemda memiliki ruang yang terbatas untuk mengambil aksi.