Indonesia Menghadapi Pandemi Kajian Multidisiplin Dampak Covid-19 pada Peradaban

Yuval Noah Harari menyebut Pandemi Covid-19 merupakan wabah terbesar dunia dalam seratus tahun terakhir. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut wabah ini telah melewati millestones tragic karena telah menewaskan ribuan penduduk dari lebih dari 150 negara di dunia.

Kejadian luar biasa yang dialami dunia ini tentu punya implikasi luas. Pertama, terkait dengan isu kemanusiaan. Bagaimanapun risiko kematian adalah masalah kemanusiaan (humanity). Dan karena itu, Covid-19 memiliki dimensi kemanusiaan sangat tinggi. Kedua, tata cara, koordinasi dan tindakan mitigasi yang melibatkan kebijakan publik (public policy). Mengingat pandemi Covid-19 telah menyebar ke hampir semua belahan dunia, kebijakan publik yang diperlukan termasuk koordinasi, konsensus dan kepemimpinan global memerangi pandemi.

Buku ini bertujuan untuk merefleksikan salah satu tragedi terbesar dalam masyarakat modern ini agar terjadi pembelajaran. Tujuan lainnya, adalah mengumpulkan para pemikir di lingkungan Unika Atma Jaya untuk secara nyata memberikan sumbangan pemikiran bagi persoalan kemanusiaan dan kebijakan publik. Pasca-pandemi, akan terbentuk tatanan masyarakat baru, mulai arah globalisasi, hingga munculnya standar perilaku berbasis digital.

Tanggapan mengenai Buku “Indonesia Menghadapi Pandemi Kajian Multidisiplin Dampak Covid-19 pada Peradaban”

“Pandemi Covid-19 merupakan tantangan nyata bagi dunia kesehatan maupun perekonomian, atau dengan kata lain tantangan bagi peradaban. Kebijakan di bidang ekonomi terutama diarahkan untuk memastikan risiko kesehatan bisa dikendalikan, selain mengatasi dampak sosial yang ditimbulkan, seperti peningkatan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Kami menyadari sepenuhnya, kebijakan tersebut hanyalah sebagian kecil saja dari upaya yang harus dilakukan oleh semua pihak dalam menghadapi tantangan peradaban ini. Untuk itu, saya menyambut baik upaya perguruan tinggi dalam menyumbangkan pemikiran mengenai pergulatan Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 dari berbagai disiplin ilmu. Terlebih, karena penerbitan buku ini juga dikaitkan dengan upaya nyata pemberian beasiswa bagi para mahasiswa/calon mahasiswa yang terkena dampak Covid-19. Perguruan tinggi dikenal sebagai institusi yang kaya wacana, namun juga ingin bertindak nyata. Apresiasi yang sangat tinggi bagi civitas academica Unika Atma Jaya yang tahun ini merayakan Lustrum XII.”

(SRI MULYANI INDRAWATI, Menteri Keuangan Republik Indonesia)

“Pandemi Covid-19 merupakan tantangan peradaban. Di satu sisi, ini menimbulkan persoalan yang memengaruhi hampir semua bidang kehidupan, namun di sisi lain juga memunculkan peluang dan harapan baru. Salah satunya adalah adopsi teknologi yang akan semakin intensif di masa depan. Bagi dunia pendidikan tinggi, tantangan ini datang dengan tiba-tiba, dan memaksa kita semua berubah dari pendekatan luring menjadi daring. Namun, perubahan tak semata hanya pada cara, tetapi juga materi pengajarannya. Masa pandemi ini juga memicu kebutuhan agenda penelitian baru, selain kurikulum yang harus disesuaikan dengan perubahan. Selain itu, pengabdian masyarakat juga harus ikut beradaptasi cepat sehingga akan senantiasa relevan dan berdaya guna secara maksimal. Melihat hal tersebut, kami menyambut baik upaya Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang menerbitkan buku mengenai perjuangan Indonesia dalam menghadapi pandemi dari berbagai sudut pandang keilmuan. Semoga penerbitan buku ini menjadi salah satu penanda upaya lebih lanjut dari dunia pendidikan tinggi dalam menciptakan perubahan mendasar, sekaligus juga menginspirasi semangat gotong royong civitas academica di berbagai kampus di Indonesia untuk turut aktif menentukan peradaban di masa depan melalui karya-karya akademik.”

(NADIEM ANWAR MAKARIM, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia)

Biodata Penulis

Ekonomi, Bisnis dan Teknologi

  1. Agustinus Prasetyantoko: Pandemi, Resesi dan Masa Depan Globalisasi

Menyelesaikan program doktor di bidang ekonomi keuangan, perbankan dan ekonomi internasional dari École Normale Supérieure de Lyon dan Master dari Universitas Lille-1 Perancis. Program master dan doktor didanai sepenuhnya oleh Kedutaan Prancis melalui beasiswa Boursier de Gouvernement Français (BGF). Serta menyelesaikan program studi S-1 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1997. Rektor Unika Atma Jaya periode 2015-2019 dan 2019-2023. Senior Fellow dan Pendiri Atma Jaya Institute of Public Policy (AJIPP). Menulis kolom rutin analisis ekonomi di Harian KOMPAS. Alamat emil: a.prasetyantoko@atmajaya.ac.id

2. Gregorius Airlangga: Mitigasi Bencana Pandemi COVID19 Menggunakan Teknologi AI

Penulis saat ini adalah kandidat doktor di bidang elektro dan teknik komputer dengan peminatan AI dan rekayasa perangkat lunak di National Chung Cheng University, Taiwan. Sebelumnya, menempuh program S1 di bidang sistem informasi STIKOM Yos Sudarso Purwokerto dan S2 di bidang informatika di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saat ini penulis adalah staf pengajar di Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya.

3. Erwin Bramana Karnadi: Peran Data Science dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 – Aplikasi di Indonesia

Erwin Bramana Karnadi menyelesaikan pendidikan S1 di Monash University, Melbourne, Australia dan pendidikan S2 di The University of Sydney, Sydney, Australia dalam bidang ekonomi dan ekonometrika. Pengalaman kerja termasuk bekerja sebagai Data Analyst di Roy Morgan Research dan sebagai Co-Founder / Data Scientist di P.T. Ekrut Teknologi Pasifik, Jakarta, Indonesia. Saat ini, mengajar ekonometrika, statistika dan matematika ekonomi di Unika Atma Jaya sebagai dosen tetap. Kepala Komputer Lab Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan penulis buku “Panduan EViews untuk Ekonometrika” terbitan Grasindo. Tertarik dengan ekonometrika dan data science.

4. Stevanus Pangestu: Keberlangsungan Bisnis dalam Menghadapi Pandemi

Stevanus Pangestu merupakan seorang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis sejak Maret 2017, sekaligus Kepala Unit Perencanaan dan Pengembangan Strategis Unika Atma Jaya sejak Maret 2020. Bidang penelitian yang digeluti adalah literasi keuangan dan perilaku investor. Beberapa artikelnya telah dipublikasi dalam berbagai jurnal internasional, termasuk yang bereputasi dan memiliki faktor dampak. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di FEB Unika Atma Jaya. Ia juga aktif menulis di The Conversation Indonesia.

(pos-el: pangestu@atmajaya.ac.id)

Sosial, Politik dan Hukum

  1. Edbert Gani Suryahudaya: Perilaku Kooperatif di Masa Pandemi: Perspektif Game Theory

Penulis adalah advisor Institute of Public Policy (IPP), Universitas Katolik Atma Jaya. Sebelumnya beliau mengepalai IPP di tahun 2019. Sekarang beliau aktif menjadi peneliti di Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS).Ia memperoleh gelar S1 dari Universitas Indonesia di bidang Ilmu Politik dan gelar S2 di bidang Ilmu Politik dan Ekonomi Politik dari London School of Economics and Political Science, Inggris. Sebagai peneliti, Gani aktif sebagai kolumnis di berbagai media nasional dengan telah menulis banyak artikel terkait politik dan kebijakan publik. Beliau bisa dihubungi lewat edbert.gani@gmail.com.

2. Asmin Fransiska: Dimensi Hak Asasi Manusia atas Respons COVID-19

Asmin Fransiska adalah dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya di Jakarta. Hak Asasi Manusia adalah mata kuliah yang diampu bersama dengan hukum narkotika/obat-obatan. Asmin menyelesaikan Sarjana Hukum di Universitas Katolik Parahyangan (Bandung) pada tahun 1998 dan melanjutkan Studi Magister Hukum (LL.M) dalam bidang International Human Rights Law di School of Law, Northwestern University, Chicago melalui program Fulbright di tahun 2003. Asmin telah menyelesaikan studi doktoralnya dalam bidang Human Rights and Drug Law di Justus Liebig University, Giessen-Jerman pada tahun 2016. Program doctor (Dr.iur) ini merupakan program beasiswa dari KAAD, Jerman

3. Andina Dwifatma: Adu Hoaks di Media Sosial, Sebuah Normal yang Baru

Andina Dwifatma adalah pengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Ia memperoleh gelar S1 dari Universitas Diponegoro dan S2 dari Universitas Indonesia. Selain mengajar, Andina menjadi editor pelaksana di situs longform journalism, PanaJournal.com dan jika senggang, ia menulis esai, cerpen, dan novel. Andina pernah memenangkan Anugrah Adiwarta 2011 dan Sayembara Mengarang Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012. Silakan menghubunginya lewat andinadwifatma@gmail.com.

4. Salvatore Simarmata: Politik Komunikasi Pemerintah Menyikapi Virus Corona di Indonesia

Penulis adalah kandidat PhD di Australian National University dengan topik penelitian tentang kampanye negatif dalam Pemilu Indonesia. Menyelesaikan pendidikan S2 bidang Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada dan program S1 bidang Komunikasi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Dosen di Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta dan merupakan Senior Researcher di Atma Jaya Institute of Public Policy (IPP). Menekuni riset bidang komunikasi politik, kampanye elektoral, dan jurnalisme. Email: salvatore.simarmata@atmajaya.ac.id.

5. Stefani Haning Swarati: Aspek Sosio-Kultural dalam Menghadapi Pandemi

Stefani H.S. Nugroho menjalani pendidikan doktoralnya di bidang Sosiologi dari National University of Singapore di tahun 2014. Sebelumnya, ia mendalami antropologi budaya di Katholieke Universiteit Leuven, dan psikologi di Universitas Atma Jaya, Jakarta.

Ia berkesempatan untuk menjadi Fulbright Scholar-in-Residence di Santa Fe College, Amerika Serikat dan postdoctoral fellow di Universiti Brunei Darussalam.

Stefani Nugroho juga merupakan penulis dari buku “The Divergent Nation of Indonesia: Heterogeneous Imaginings in Jakarta, Kupang and Banda Aceh” yang diterbitkan oleh Springer.

Email: stefani.nugroho@atmajaya.ac.id

6. Yanti: Pandemi Covid-19: Jungkir balik budaya dan peran Bahasa

Penulis menyelesaikan program doktor di bidang Linguistik di University of Delaware, Amerika Serikat. Sebelumnya, program S1 di bidang Pendidikan Bahasa Inggris dan S2 di bidang Linguistik Terapan Bahasa Inggris di Unika Atma Jaya. Saat ini penulis adalah Kepala Pusat Kajian Bahasa dan Budaya serta staf pengajar di Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya.

Kesehatan

1. Soegianto Ali: Metode Pemeriksaan pada Infeksi Covid-19

Soegianto Ali menempuh pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 1990. Setelah menjalankan wajib kerja sarjana di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, bergabung dengan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya sebagai peneliti. Pada tahun 1998 mendapatkan kesempatan untuk menempuh Master in Medical Science di Katholieke Universiteit Leuven, Belgia, dan selanjutnya bergabung sebagai peneliti dengan tema Demam Tifoid di Jakarta yang merupakan kerja sama antara FK Unika Atma Jaya dengan Leiden University Medical Center. Pada tahun 2006, mendapatkan gelar Doktor dari Leiden University, Belanda.

Soegianto Ali sempat menjadi Ketua Medical Education Unit, Wakil Dekan Bidang Akademik serta Dekan di FK Unika Atma Jaya. Saat ini menjadi Ketua Program Studi Magister Biomedik dan melakukan penelitian di bidang penyakit yang ditularkan melalui makanan dan beberapa tema terkait bahan alami. Di era Pandemi Covid ini juga termasuk dalam tim yang mempersiapkan FK Unika Atma Jaya untuk terlibat dalam pemeriksaan dengan metode RT-PCR.

2. Angela Kurniadi: Tantangan penerapan social distancing di Indonesia

Penulis adalah staf pendidik Departmen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Unika Atma Jaya. Saat ini penulis sedang menyelesaikan program pendidikan doktor di bidang Public Health di University of Illinois at Chicago, Amerika Serikat. Pendidikan doktor ini dibiayai oleh Fogarty Scholarship. Pada tahun 2014, penulis menyelesaikan program pendidikan Master di bidang Public Health and Tropical Medicine di Tulane University, Amerika Serikat. Pendidikan Master ini dibiayai oleh USAID Scholarship. Pada tahun 2008, penulis menyelesaikan program pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Alamat email: angela.kurniadi@atmajaya.ac.id.

3. Yanti: Bioprospeksi Rempah Andaliman Sebagai Peluang dan Tantangan di Era Covid-19

Yanti mendapatkan gelar PhD dalam bidang bioteknologi tahun 2009 dari Departemen Bioteknologi, Universitas Yonsei (Korea). Yanti berkarir sebagai dosen tetap di Fakultas Teknobiologi, Unika Atma Jaya sejak tahun 2003, dan sekaligus Kepala Pusat Riset Rempah Nusantara, Unika Atma Jaya. Yanti aktif berkecimpung dalam riset tentang jamu dan herbal Indonesia untuk strategi preventif dan terapetik penyakit, dan hingga saat ini telah memiliki sekitar 30 publikasi jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus dengan nilai h-index Scopus 8. Yanti mengampu sejumlah mata kuliah di Fakultas Teknobiologi, seperti Pangan Fungsional dan Nutrasetikal, Imunologi, Instrumentasi Biokimia, Jamu dan Herbal, dan Beauty Foods and Cosmeceuticals.

Blessceline Lovera adalah alumnus dari Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknobiologi. Blessceline menyelesaikan penelitian tugas akhirnya dengan topik tentang formulasi minuman fungsional teh andaliman dan efikasinya untuk manajemen sindrom metabolik dengan pendanaan penuh dari Hibah Kompetensi DIKTI. Blessceline berhasil mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pangan (STP) pada bulan Mei 2020.

Hugo Alexander dan Davin adalah mahasiswa aktif Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknobiologi angkatan 2017. Keduanya mengambil mata kuliah elektif Jamu dan Herbal pada saat semester 6, dan ikut berpartisipasi dalam penulisan topik review terkait rempah andaliman.

4. Siradj Okta: Mengapa Dia, Bukan Saya: Mendekati Keadilan dalam Pencatuan di Masa Pandemi

Siradj Okta menyelesaikan program doktor di bidang hukum transnasional dan kesehatan global dari University of Washington School of Law, Amerika Serikat, dengan beasiswa Fulbright. Penulis menyelesaikan program master di bidang hukum hak asasi manusia internasional dan hukum pidana internasional dari Utrecht University School of Law, Belanda. Selain itu, penulis menyelesaikan program S-1 di bidang hukum dari Fakultas Hukum Unika Atma Jaya pada tahun 2006. Siradj Okta adalah Ketua Program Studi Magister Hukum di Fakultas Hukum Unika Atma Jaya, yang juga merupakan Direktur Eksekutif Atma Jaya Institute of Public Policy (AJIPP)

sejak Mei 2020. E-mail: siradj.okta@atmajaya.ac.id.