Diambil dari tulisan A. Prasetyantoko “Geo-politik dan Perubahan Iklim: Tantangan Fiskal-Moneter Pasca Pandemi Covid-19”

Pandemi Covid-19 telah menghasilkan perubahan drastis yang berdampak pada kondisi dunia. Polikrisis yang terjadi akibat pandemi telah menjadi katalisator pergeseran signifikan dalam arah kebijakan ekonomi.

Di bidang moneter, independensi bank sentral menemui tantangan yang sebelumnya tidak ditemui. Pra pandemi Covid-19, kebijakan moneter bersifat dominan dan memiliki independensi yang sangat tinggi. Bank sentral pun dapat dengan leluasa mengendalikan suku bunga. Sementara pasca pandemi Covid-19, didominasi dengan kebijakan fiskal.

Tingginya beban utang pemerintah juga menyulitkan Bank Sentral untuk menaikkan suku bunga. Hal ini diyakini menjadi alasan mengapa The Fed terlambat menaikkan suku bunga sehingga inflasi tak terkendali.

Selain geo-politik, perubahan iklim yang terjadi sebagai akibat dari pandemi Covid-19 juga berdampak pada perekonomian.

Perubahan iklim menciptakan hambatan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, baik melalui penurunan permintaan akibat ketidakpastian dan penurunan daya beli, maupun melalui penurunan penawaran akibat gangguan pada produksi dan ketersediaan sumber daya.

Ke depannya, kebijakan fiskal dan moneter perlu dikoordinasikan agar mencapai kebijakan ekonomi yang lebih siap menghadapi perubahan struktural.